OUTLOOK IHSG - CORRECTIVE MOVE PASCA ATH SELAMA 2 DEKADE

KEYNOTES:
Setelah mencapai ATH dilevel 7355 IHSG kembali terkoreksi dengan volume yang tergolong besar dengan diikuti outflow investor asing yang sangat tinggi tercatat dalam seminggu terakhir investor asing net sell sebesar 9.11 triliun namun secara bulanan investor asing masih tercatat net buy secesar 27 triliun dan secara year to date sebesar 63 triliun.

Secara teknikal IHSG bergerak korektif sangat impulsive selama seminggu terakhir yang utamanya disebabkan karena sentimen global namun pada hari Jumat, 13 Mei 2022 terjadi rejection sehingga IHSG masih tertahan diarea SND (support) yang merupakan area ATH sebelumnya yang kemudian menjadi resisten kuat sejak tahun 2018 sehingga level ini bisa menjadi support kuat untuk IHSG kedepannya walaupun outflow asing tercatat masih tinggi yaitu sebesar 2.29 triliun saat terjadi rejection pada Jumat, 13 Mei 2022 dengan ditambah sentimen global yang masih mengarah ke bearish mulai dari konflik Russia-Ukraina, kenaikan suku bunga US (inflasi) dan berbagai masalah lain.

Jika melihat data historis, selama 1 dekade terakhir IHSG selalu bergerak korektif setelah mencapai level ATH baru tanpa atau dengan sentimen bearish global, berikut data pergerakan korektif IHSG setelah mencapai level ATH baru:

syot kilat
Dengan rincian:
2011 -23% selama 56 hari
2013 -26% selama 98 hari
2015 -27% selama 182 hari
2018 -17% selama 161 hari


Dari data diatas terlihat jelas setidaknya semenjak 2011 (jika ditarik hingga awal 2000an polanya tetap sama) IHSG selalu bergerak korektif dengan range penurunan yang cukup besar yaitu dengan rata-rata -24% setelah mencapai level ATH baru, sedangkan penurunan minggu ini baru sebesar -10% namun perlu diingat juga pergerakan korektif IHSG sebelumnya memerlukan waktu yang cukup panjang berkisar 3-6 bulan jadi sangat berbeda dengan market crash saat Covid-19 kemarin penurunan hampir -40% berlangsung hanya sekitar 1 bulan sehingga walaupun sekenario "history repeat itself" yang artinya IHSG akan turun dengan range 17-27% tidak akan "semengerikan" waktu crash 2020 dan masih tetap ada peluang trading terutama pada saham second-third liner karena mempunyai bobot IHSG yang rendah.
Economic CyclesSupply and Demand

Penafian